KELANJUTAN PEMBANGUNAN
DAERAH ABEPURA (KOTA JAYAPURA) KEDEPAN
Papua merupakan salah satu daerah di Indonesia bagian Timur yang sangat tertinggal, terutama dalam bidang pembangunan sarana infrastruktur, pendidikan, ekonomi dan lain sebagainya. Sehingga kini pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah sangat berkerja keras untuk meningkatkan aspek-aspek pembangunan tersebut. Misalnya didaerah Abepura (Kota Jayapur) yang terletak dibagian Barat Daya Ibukota Provinsi Papua (Jayapura), daerah Abepura secara administratif termasuk kedalam wilayah Pemerintah Kota Jayapura.
Berkembang pesatnya kamajuan diera sekarang, mengkibatkan sehingga Pemerintah daerah Kota Jayapura terus melakukan pembangunan guna mengikuti perkembangan zaman tersebut, sekaligus membantu meningkatkan kesejahtraan perekonomian masyarakat.
Upaya kerja keras pemerintah tersebut telah membuahkan hasil, seperti didirikannya Pendidikan perguruan Tinggi didaerah Abepura sehingga menjadi pusat pendidikan terbesar di Tanah Papua, seperti Universitas Cendrawasih Jayapura (Uncen), Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) serta beberapa Universits-Universitas swasta lainnya. Selain itu didaerah Abepura juga telah dibangun fasilitas Perkantoran, Pendidikan TK, SD, SLTP, SMA, Fasilitas Ibadah, Pertokoan, Pasar dan lain sebagainya.
Semua upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah dan masyarkat Kota Jayapura itu sangat baik. Namun untuk perkembangan kedepan, daerah Abepura sudah tidak mungkin dikembangkan lagi karena eksistensi daya dukung lingkungan yang tidak cukup. Dari kenampakan secara topografi daerah Abepura merupakan daerah pedataran yang diapit oleh perbukitan bergelombang kuat dengan lereng sangat terjal di bagian Selatan (Belakang SMUNSA), perbukitan bergelombang sedang dibagian Utara (Skailand), dibagian Barat merupakan perbukitan bergelombang sedang yang membatasi antara daerah Abepura dan Waena, serta dibagian Timur dibatasi oleh Teluk Yotefa yang merupakan daerah laut. Jika kita melihat kedaerah pedataran Waena, kini juga telah dipenuhi oleh bagunan sehingga tidak ada lahan kosong untuk pengembangan kedepan.
Daerah kosong yang kini tersisa adalah perbukitan dibagian Selatan (Belakang SMUNSA). Daerah ini kedepan mungkin sudah tidak bisa dikembangkan, karena alasan bentuk topografi yang tidak mendukung. Sedangkan dibagian Utara (Skailand) kemungkinan bisa dikembangkan untuk pembangunan serana Infrastruktur seperti jalan yang kini dalam tahap pembangunan, pemukiman, pertokoan dan perkantoran. Namun persoalan utama yang harus diperhatikan adalah konstruksi bangunannya, karena secara geologi batuan didaerah Skailand-Rektorat Uncen, merupakan kelompok batuan Bancuh atau batuan campur aduk yang belum terlitifikasi dan terkompaksi secara baik menjadi suatu tubuh batuan sempurna, sehingga sangat mudah untuk lapuk dan terjadi pergerakaan tanah/longsor jika terjadi musim hujan. Selain itu secara geologi daerah Abepura sendiri dilalui oleh beberapa jalur patahan minor yang sangat rentan terhadap bencana jika terjadi gempa bumi dalam skala besar ( <7 SR)
Dari hasil pengamatan terhadap pedataran Abepura diketahui bahwa daerah ini sudah ramai dengan bangunan Infrastruktur dan pemukiman sehingga sudah tidak ada ruang kosong lagi untuk pengembangan Kota kedepan. Dengan melihat daya dukung lingkungan yang sudah tidak memungkinkan tersebut, maka warga masyarakat Abepura juga perlu menjaga lingkungan dan sumber daya alamnya. Karena untuk sementara ini kesadaran tersebut belum ada sehingga sering terjadi banjir pada musim hujan akibat penumpukan limbah sampah rumah tangga dan penebangan pohon secara liar, kemudian terjadi tanah longsor serta adanya aktifitas penambangan yang tidak mengikuti system penambangan yang baik sehingga kesannya dapat merusak lingkungan.
Dengan melihat semua aspek tersebut sehingga kedepan nantiya, daerah Abepura tidaklah harus dipaksakan untuk membangun seperti beberapa kota-kota besar dan dataran moderen serperti yang ada didaratan benua Eropa, Amerika dan beberapa benua lainnya. Kecuali perkembangan pembangunannya dipindahkan kearah Timur Tenggara yaitu didaerah Koya hingga Arso yang cukup datar dan luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar