Senin, 04 Januari 2010

LABORATORIUM ALAM GEOLOGI

SALAH SATU LAB. ALAM GEOLOGI
PALING TERLENGKAP DIDUNIA


Berbicara tentang Ilmu Geologi Jelas tidak ada ujungnya, kecuali dunia ini berakhir. Dari pengertiannya diketahui bahwa Geologi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang bumi.
Ilmu geologi itu sendiri memiliki banyak sekali cabang-cabang yang mempelajari tentang bumi secara lebih spesifik, sehingga didalam ilmu geologi kita dituntut untuk tidak hanya menguasai materi, software semata-mata tetapi harus munguasai alam. Karena yang dipelajari di Ilmu Geologi hampir semuanya berhubungan dengan alam sehingga pada saat kegiatan praktikum tidak cukup di Lab. Dalam bentuk ruangan tetapi harus juga dilakukan dilapangan (alam bebas).
Daerah Jayapura merupakan bagian dari Pulau Papua dengan kondisi tektonik yang sangat unik dan rumit untuk dipelajari. Sehingga tepat untuk dijadikan sebagai Lab. Alam geologi untuk kegiatan praktikum dan geologi wisata.
Data-data geologi yang bisa dipelajari berupa data Geomorfologi, Stratigrafi, Struktur Geologi , Air Bawah Tanah, Geologi Kelautan, Sedimentologi dan Endapan Mineral. Semua data-data ini ada ditengah kota dan dapat dijangkau dengan berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan.


MORFOLOGI

Kenampakan bentuk perbukitan Denudasional di daerah Skyland (D2), dengan jenis soil pedalfer, vegetasi jarang dan setempat-setempat juga dijumpai alur-alur erosi berupa gully erosion. Morfologi ini memanjang Timur-barat dengan Litologi penyusun berupa kelompok batuan bancuh (batuan campur aduk). Di foto dri arah Kotaraja dalam

Kenampakan bagian baratdaya-timurlaut dari subsatuan perbukitan bergelombang struktural denudasional Dari daerah Kotaraja-Waena (S1) yang di dominasi oleh litologi serpentinit. Sebagai latar depan merupakan sebagian bentuk lahan Karts Kotaraja (K1) dengan vegetasi heterogen yang lebat dan bentuk puncak yang cembung. Difoto dari daerah BUPER Waena

Kenampakan sebagian dari subsatuan perbukitan karts Kotaraja (K3), bentuk puncak relatif cembung dan bentuk lereng curam dengan vegetasi homogen yang lebat (x). Difoto dari daerah Kampus Uncen.

Tampak Gawir pada batugamping disekitar daerah Weref Jayapura. Di foto kearah Barat Daya

Tampak Foto Gua Karts dengan stalaktik di bagian atas (xx). Lokasi sungai Kotaraja

Kenampakan mata air pada batugamping berupa Volkus, lokasi Kali Acai. Difoto ke arah Barat.

Kenampakan bentuk-bentuk erosi lembar (Sheet erosi) disekitar daerah Organda

Pergerakan tanah berupa longsoran pada satuan bancuh disekitar daerah Jalan Baru-Pasar Yotefa. Difoto ke arah Timur Laut.

Bentuk morfologi laut berupa Lagon didaerah Kamp. Enggros. Difoto dari G.Mir kearah Timur Laut.

Bentuk morfologi Danau Sentani. Difoto kearah Barat dari daerah Yoka

Masih banyak lagi data-data geomorfologi lain yang ada disekitar daerah Jayapura yang bisa dijadikan sebagai Lab. Belajar, namun foto-fotonya tidak dimasukan berupa data Delta, Channel Bar, Point Bar, bentuk profil sungai, Ravine, Folkus, Gully, dolina dan lain-lain.


LITOLOGI

Batuan yang menyusun daerah Jayapura terdiri dari tiga jenis batuan yaitu Batuan Beku, Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf. Perlu diketahui bahwa, dibelahan dunia lain tidak mungkin dijumpai sekaligus ketiga jenis batuan tersebut dalam lokasi yang sama dengan jarak yang sangat dekat. Namun didaerah Jayapura ketiga jenis batuan tersebut bisa dijumpai dengan jarak yang sangat dekat dan nampak jelas hubungan/kontak antar batuannya.

Foto hand specimen segar dari batuan beku peridiotit. Diambil dari daerah Ale-Ale (Padang Bulan, Abepura).

Foto hand specimen segar Chert (Rijang). Diambil dari daerah Abe Pante

Hand Speciman dari batu sekis klorit, dengan struktur yang membentuk fold minor oleh vein Quartz. Diambil dari sungai Kotaraja

Tubuh singkapan Batuan Amphibolit yang terkekarkan kuat di pinggiran Kali Kamwolker (Waena), tampak juga mata air yang mengalir arah Barat Daya dari rekahan-rekahan batuan. Di foto kearah Timur Laut.

Hand Specimen kuarsit diambil dari S. Kotaraja

Tubuh singkapan batugamping klastik atas (xx) kontak tidak selaras dengan batuan beku peridiotit dibawah (x), pada batas kontak dijumpai lempung bersisik sebagai bukti kontak struktur (tektonik). Lokasi Walikota difoto cenderung kearah Utara.

Tambah GambarSusunan lapisan antara batu lempung karbonatan didaerah Jalan Baru (Yoka), batuan ini cenderung miring kearah Timur Tenggara. Difoto kearah barat Daya.

Bentuk perlapisan/perselingan antara Konglomerat Bawah dan Batu pasir halus atas di daerah Puay. Difoto kearah Timur Laut.

Singkapan Batuan Konglomerat yang miring searah dengan arah aliran Kali Kamwolker (Konsekwen) didaerah Waena. Singkapan konlomerat ini masih termasuk dalam kelompok batuan bancuh. Di foto cenderung kearah Barat Laut.


Foto-toto Litologi di atas merupakan sebagian dari batuan yang tersingkap didaerah Jayapura. Namun tidak semua batuan dapat saya ambil foto-fotonya, namun batuannya masih dapat dijumpai didaerah Jayapura yaitu batugamping terumbu, diabas, Gneis, Sekis biru, Philite, Napal dan masih banyak lagi batuan lain yang belum saya dengan teman-teman petakan dan ketahui secara pasti karena ini masih merupakan tahap pembelajaran buat saya dan teman-teman GEOST USTJ 06. Dengan demikian sehingga jika daerah ini dijadikan sebagai lokasi praktikum petrologi untuk para junior geologist dirasa sudah bisa memenuhi standar.



STRUKTUR

Lokasi patahan minor antara blok batuan (bidang sesar) di depan Hotel Sentani Indah Hawai. Difoto cenderung kearah Barat Daya.

Bidang glinciran antara blok batuan sepentinit didaerah Waena Perumnas Satu (Jln Ke Buper). Difoto kearah Barat Laut.

Body nage pada batuan beku peridiotit didaerah Jalan Baru-Pasar Yotefa. Body nage ini sebagai penciri kelompok batuan bancuh didaerah Jayapura. Difoto cenderung karah Timur Tenggara.

Shear Zone pada batugamping klastik didaerah Sipur (Waena). Difoto cenderung ke arah Barat Daya.

Perlipatan minor (Sinklin) pada batugamping klastik didaerah Koya. Difoto kearah Utara. Selain didaerah ini perlipatan juga bisa dijumpai di daerah Abe Pante pada singkapan batu lempung karbonatan (Napal).


Foto-foto diatas merupakan sebagian dari data struktur geologi yang terdapat di daerah Jayapura. Selain itu terdapat data-data struktur geologi lain yang bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran akan tetapi belum sempat dimasukan foto-fotonya yaitu, Picth, Gawir Sesar, Mata Air pada batuan beku, Intrusi Diabas, Air Terjun, Breksi Asi, data kekar dan masih banyak lagi data-data struktur lain yang bisa dapat dipelajari dan diamati oleh para junior geologist.


BAHAN GALIAN DAN MINERAL

Berbicara bahan galian dengan daerah Papua yang jelas Papua berada di urutan paling atas di Indonesia. Meskipun ada sebagian besar yang belum ditambang mengingat medan dan sebaran yang tidak meluas, namun jika dijadikan sebagai lokasi pembelajaran yang jelas sudah tidak bisa diragukan lagi dimuka bumi ini.

Garnierit warna hijau apel, sebagai mineral utama pada nikel. Di Jayapura mineral ini tersebar dari daerah Pasir enam, Walikota, Buper, Kantor Bupati Sentani, Depapre hingga kedaerah Ormu.

Zona Saprolit pada lapisan Nikel, Lokasi di daerah Pasir dua

Hematit didaerah Buper yang juga sebagai daerah endapan laterit

Alterasi endapan Placer (Pyrit) yang teroksdasi kuat (high ocsidation) didaerah S. Kotaraja. Alterasi ini terdapat pada batuan metamorf yaitu gneis.

Tampak Nuged Gold sebagai mineralisasi yang ditambang secara manual oleh masyarakat didaerah Entrop-Polimak (Dikutip dari foto skripsi Mitchel L. Daserona 2008).

Ada beberapa mineral yang di koleksi dan mineral ini terdapat didaerah Jayapura. Warna hijau mineral klorit, warna perak mineral Pyrit, kemudian warna kuning mineral kalsit dan warna putih dibelakang merupakan mineral Quartz.

Mineral Quartz, diambil dari daerah Depapre Kabupaten Jayapura


Ini hanya sebagian kecil mineral yang foto-fotonya dimasukan, namun dibalik itu masih ada puluhan hingga ratusan mineral-mineral yang terdapat di daerah Jayapura tetapi foto-fotonya belum dimasukan secara detail. Untuk bahan galian golongan C, berupa pasir batu (sirtu), batukapur dan material urungan dapat langsung diamati yaitu didaerah Polimak, Hamadi, Entrop, Ale-Ale Padang Bulan, Yoka, Waena Perumnas satu dan Daerah Kali Kamwolker.

Kondisi geologi Papua khususnya Jayapura sangat unik dan menarik jika dipelajari oleh para junior Geologist. Namun kendala mahasiswa Geologi Papua secara umum dan secara khusus Geologi USTJ yaitu kurangnya tenaga pengajar, literatur dan peralatan Praktek. Sehingga semua foto-foto di masukan merupakan sesuatu yang kami ketahui dan kami rasa ini masih sangat kurang sehingga perlu lebih banyak belajar lagi. Kepada siapapun terlebih khusus Senior Geologist yang membaca tulisan ini bantulah kami Geost Junior Papua, terutama jika ada kegiatan-kegiatan eksplorasi di Papua tolong libatkan kami agar mendapatkan pengalaman. Lebih baik anak Papua yang mencari Bahan Tambangnya sendiri dari pada orang lain, jika anak Papua yang mencari sendiri bahan tambangnya pasti semuanya akan mendukung mulai dari masyarakat dan pemerintah. Ibarat sepak bola di Negara Brasil yang sebagai pemberi devisa terbesar bagi negara, seharunya pemerintah Indonesia terlebih khusus Pemerintah Papua harus memperhatikan anak-anak Geologi dan Tambang yang kuliah dan belajar di Papua. Bila perlu membangun sekolah khusus dengan tenaga pengajar lengkap, bergelar tinggi dan fasilitas yang lengkap untuk kedua jurusan Tersebut. Dari pada perhatikan sepak bola, dan lain-lain yang hanya membawa nama daerah tapi tidak memberikan keuntungan sedikitpun untuk daerah, SoNdoR eeeeeeeeeeeee............!!!!


Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua Senior-Senior Geologist USTJ, terutama Bapak Hosea Asmuruf Selaku Orang Tua dan Senior (Mantan Dosen), Daniel Sonbait, Noris Mehue, Mitchel L. Daserona, Andreas Hurunama,Fredik Howay, Timotous Waroy (Alumni), Paul Baru, Elon Vadan, Frans Poilado, Fadly M.
Terima kasih juga kepada teman-teman angkatan 2006, Rendy Longe yang menyediakan sarana internet, chris M. Loupatty yang menyediakan sarana laptop, Yanto Rumbewas, Dedy Sappa, Daiana Werbabkay, Unipki Ningdana, Elson Meidodga, Salmon Tablaseray, Glend Latuny, Djantifanus Ohee, Ishak S. Mulu, Chistian Y. Pangemanan, Frans Mangge, Meky Pikey, Marthen I. Nauw dan Novian kulla dan semua pihak yang turut membantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar